Anging Gusti Allah Anu Uninga kana kabersihan hate jalma

ANGING GUSTI ALLAH ANU UNINGA KANA KABERSIHAN HATE JALMA
(Hanya Allah yang mengetahui kebersihan Hati Manusia)

Judul di atas adalah sebuah tulisan di piring kecil yang ditempel di bilik bambu di rumah panggung selama berpuluh-puluh tahun yang ditulis entah oleh siapa, terakhir terlihat di diawal 90-an sesaat sebelum rumah panggung tersebut berubah wujud menjadi rumah beton yang kokoh, namun tak penting siapa yang menulis karena pasti yang menulis mempunyai kaarifan yang sangat tinggi.

Judul diluhur ngan saukur tulisan dina piring leutik nu napel dina bilik imah panggung, jigana mah geus mangpuluh-puluh taun aya didinya...da sainget kuring ti saprak brol ka ieu jagad eta piring geus aya didinya...Terakhir katingali masih keneh napel didinya dina taun 90-an saacan imah panggung rubah wujud jadi imah beton.
Teu penting saha nu nulis dina piring eta sabab pasti nu nulisna luhung ku elmu gede ku pangarti....

Simpel tapi jero (dalam)...

Tulisan itu memberikan pesan spirit yang sangat agung bagi kita, karena disaat di sekeliling kita penuh rasa curiga, prasangka dan hal yang mengakibatkan pikiran negatif terhadap orang lain tulisan itu seakan menyadarkan kita bahwa kebersihan hati seorang manusia tidak bisa diukur oleh manusia lainnya. Hanya Allah lah yang tahu. Sebuah kesia-siaan dan kemubaziran apabila kita berpikiran negatif terhadap orang lain, karena hanya Allah yang mengetahui bersih atau tidaknya hati seorang manusia. Dengan berpikiran negatif (negative thinking) energi yang kita keluarkan pun merupakan energi negatif yang akan bersifat destruktif (merusak)

Positive thinking, ya itulah yang dibawa dalam pesan tulisan diatas. Dengan selalu berpositif thinking energi yang kita keluarkan juga merupakan energi positif yang bersifat konstruktif yang Insya Allah energi yang bersifat membangun.

Wujud piring itu sekarang entah dimana...
Namun spirit tulisannya tetap terjaga...


Cicurug, 19 September 2008