Fork & Suspention untuk sepeda anda

Selasa, 09 Juli 2013

Latihan Puasa pada Anak | @kupinang


by. Ustadz M. Fauzil Adhim



1. Anak-anak tak sabar menunggu Ramadhan. Mereka berusaha menghias ruang tengah ala kadarnya; ruang tempat kami biasa makan saat puasa.
kupinang 9 hours ago

2. Kegembiraan menyambut Ramadhan, menghayatinya sebagai bulan mulia saat amalan dilipatgandakan pahalanya, jadikan anak rindui Ramadhan.
kupinang 9 hours ago

3. Pada awalnya, kami mengenalkan “puasa kanak-kanak”. Tapi pada anak yang berikutnya, sedapat mungkin mereka berlatih puasa penuh.
kupinang 9 hours ago

4. Yang saya maksud “puasa kanak-kanak” itu adalah; anak-anak makan sahur di waktu yang sama dengan orang dewasa.
kupinang 9 hours ago

5. Pada anak yang berusia 5 tahun, skemanya: makan sahur di pagi hari, berbuka satu jam saat Dzuhur, lalu lanjut lagi hingga Maghrib.
kupinang 9 hours ago

6. Tetapi belakangan kami mencoba mengajak anak berpuasa langsung penuh. Sebelumnya kami pastikan anak-anak bersemangat sambut Ramadhan.
kupinang 9 hours ago

7. Makan sahur merupakan kegiatan yang sangat penting. Perlu persiapan lebih baik untuk menjadikan anak siap makan sahur dengan nyaman.
kupinang 9 hours ago

8. Menu sahur tak harus mewah. Melibatkan anak akan jauh lebih bagus, meskipun hanya soal menentukan menu dengan bahan sama.
kupinang 9 hours ago

9. Kita dapat menyiapkan lauk buat mereka, tapi pada sebagiannya, melibatkan mereka akan lebih menyenangkan; telur ceplok, dadar, orak-arik…
kupinang 9 hours ago

10. Meskipun bahan sama, tapi beda sekali rasanya bagi anak jika mereka merasa ikut mengambil keputusan. Merasa berharga.
kupinang 9 hours ago

11.Selama ini, kami menjadikan acara makan sahur lebih istimewa dibanding berbuka. Mengapa? Mata yang mengantuk itu semoga jadi berbinar.
kupinang 9 hours ago

12.Selain itu, makan sahur sangat penting untuk asupan gizi mereka selama puasa. Dan tentu saja, ada barakah pada makan sahur.
kupinang 9 hours ago

13.Sesudah makan sahur, tugas “penting” dimulai. Saya merasa perlu menjaga anak-anak agar mereka tidak tidur sampai matahari meninggi.
kupinang 9 hours ago

14.Antara bakda sahur sampai sekitar jam 09.00 pagi, saya berusaha agar mereka tidak tidur. Ini penting agar mereka tidak loyo.
kupinang 9 hours ago

15. Biasanya, anak akan lebih fresh jika waktu pagi benar-benar dimanfaatkan untuk kegiatan. Bukan tidur (tidur justru bikin lemas).
kupinang 9 hours ago

16. Kalau ingin tahu bedanya tidur melewati waktu terbitnya matahari dan tidak, silakan coba. Rasakan betapa tak nyamannya.
kupinang 9 hours ago

17. Tenggorokan terasa sangat tidak enak, kepala berat, mata pun bisa berkunang-kunang. Bayangkan jika ini terjadi pada anak.
kupinang 9 hours ago

18. Biasanya, jika anak tetap terjaga hingga sekitar jam 09.00, kantuknya akan hilang. Kantuk itu datang sekitar waktu Dzuhur.
kupinang 9 hours ago

19. Apa yang dapat kita lakukan agar mereka tetap terjaga hingga matahari meninggi? | Kegiatan apa pun. Main bola pun tak masalah.
kupinang 9 hours ago

20. Capek di pagi hari jauh lebih baik dibanding tidur di pagi hari. Ibarat baterai, di-charge saat penuh justru bikin mudah soak.
kupinang 9 hours ago

21. Jika anak capek melakukan kegiatan fisik, lalu tidur bakda Dzuhur, biasanya dia akan bangun dalam keadaan fresh. Segar hingga Maghrib.
kupinang 8 hours ago

22. Masalahnya cuma menjaga agar anak kuat menanti Dzuhur jika kantuknya datang sebelum waktu shalat tiba. Bakda Dzuhur, biarkan tidur.
kupinang 8 hours ago

23. Bakda Ashar akan terasa ringan jika anak bangun dalam keadaan segar. Tinggal beri mereka kegiatan. Syukur ada kegiatan di masjid.
kupinang 8 hours ago

24. Di keluarga kami, berbuka biasanya tak disiapkan menu istimewa, kecuali di hari pertama. Tidak pula sajikan menu sangat bervariasi.
kupinang 8 hours ago

25. Alasannya sederhana: saat benar-benar lapar, menu paling sederhana pun terasa nikmat. Apalagi Ramadhan, ironis kalau berlebihan.
kupinang 8 hours ago
Content from Twitter

26. Alhamdulillah, cara sederhana ini ternyata efektif untuk menjadikan anak bersemangat & sekaligus kuat berpuasa penuh semenjak masih TK.
kupinang 8 hours ago

27. Penyederhanaan menu berbuka juga untuk menjaga agar anak-anak tidak kepayahan saat shalat, justru akibat kekenyangan berbuka. Ironis.
kupinang 8 hours ago

28. Yang demikian ini juga kami maksudkan agar anak dapat menghayati makna puasa. Empati sulit tumbuh jika berbuka saja banyak mubazir.
kupinang 8 hours ago

29. Kami mencoba agar pengeluaran konsumsi rutin selama Ramadhan tidak melebihi bulan-bulan sebelumnya. Pantasnya, maksimal 2/3 bulan lain.
kupinang 8 hours ago

30. Pengeluaran total jauh lebih besar dibanding bulan-bulan lain tak masalah jika pos anggarannya bukan untuk konsumsi harian. | Sedekah.
kupinang 8 hours ago

31. Perbanyak sedekah, perbanyak amal secara ikhlas. Tanpa keikhlasan, amalan sia-sia tak berpahala.
kupinang 8 hours ago

32. Menjaga agar anak tak sampai kekenyangan selain menjaga agar tak kepayahan saat shalat, juga hindarkan mereka berat bangun saat sahur.
kupinang 8 hours ago

33. Ironis kuadrat kan jika anak tak tarawih karena kekenyangan? Sulit pula bangun saat mau sahur. Lebih ironis jika sisakan banyak makanan.
kupinang 8 hours ago

34. Mari kita renungi hadis berikut ini, "رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ" HR. Ath-Thabrani.
kupinang 8 hours ago

35. “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” HR. Thabrani.
kupinang 8 hours ago

36. Semoga catatan sederhana ini bermanfaat. Jaga waktu pagi agar tak tidur, sederhanakan berbuka dan segarkan saat sahur.
kupinang 8 hours ago

37. Sekedar tambahan: alhamdulillah, anak-anak tak perlu lagi berbuka 1 jam waktu Dzuhur. Langsung penuh. La haula wa la quwwata illa biLlah
kupinang 8 hours ago

Meski Beda Awal Puasa, Yang Penting Paham Mengamalkannya by @salimafillah



http://chirpstory.com/li/94625


Ingin mengulang sedikit bahasan tahun lalu tentang perbedaan awal Ramadhan kita; semoga ilmu menjadikan mantapnya 'amal & lapangnya dada:)

1. Yang lebih penting dari mulai puasa Selasa atau Rabu ialah; mengilmui mengapa ada beda demikian; lalu beramal sesuai ilmu teryakini. #hll

2. Perbedaan mencakup banyak segi mendasar. Secara sederhana, pertama; apa ta’rif HILAL yang termaktub dalam QS2:189 & berbagai hadits? #hll

3. Apakah yang dimaksud HILAL itu penampakan fisik bulan baru teramati; atau bulan memasuki fase barunya dengan ijtima’ qablal ghurub? #hll

4. Muhammadiyah; memaknai HILAL sebagai “bulan memasuki fase baru” dengan ijtima’ qablal ghurub (konjungsi sebelum mentari terbenam). #hll

5. Kita sulit menolak definisi ini; sebab, ketika bulan memasuki fase edar baru, jelas ia sudah tak mungkin lagi dianggap “bulan lama”. #hll

6. Jadi bagi Muhammadiyah; tak peduli berapapun derajatnya; jika bulan telah memasuki fase edar baru; kita memasuki bulan Hijriah baru. #hll

7. Hal yang lalu teristilahkan “Hisab WUJUDUL HILAL” ini ditentang para berilmu yang mendefinisi Hilal: ‘penampakan fisik bulan baru’. #hll

8. Bagi yang mendefinisikan Hilal sebagai ‘penampakan fisik bulan baru’ maka ada standar IMKANUR RU’YAT: ketermungkinan bulan terlihat. #hll

9. Dalam IMKANUR RU’YAT, akan ada perbedaan lagi; berapa derajat sehingga bulan memungkinkan dilihat? Dengannya kesahihan ru’yat diuji. #hll

10. Beda derajat ini juga membawa soal lain; betapa sebentarnya (hanya beberapa detik) Hilal muncul setelah ghurub, lalu terbenam juga. #hll

11. Bagi para berilmu nan mengambil definisi ini; istilah Muhammadiyah dianggap tak tepat. Harusnya WUJUDUL QAMAR, bukan wujudul hilal. #hll

12. Masuk perbedaan ke-2; mutlakkah hadits “Shumuu liru’yatihi wa afthiruu liru’yatih. Berpuasalah sebab MELIHAT Hilal, beridul fitri.. #hll

13. ..lah kalian karena melihatnya”? Bagi sebagian 'Ulama; hadits ini perintah tegas tuk MELIHAT Hilal secara fisik dalam penentuan. #hll

14. Tetapi tidak menurut 'Ulama lain; sebab kata “Raa-a” bisa diartikan melihat dengan mata, bisa juga dengan ilmu; yakni Hisab Falaki. #hll

15. Ini sebagaimana pemahaman pada hadits “Man raa-a minkum munkaran, falyughayyirhu..”; melihat kemunkaran bisa dengan mata atau ilmu. #hll

16. Yang berpandangan harus melihat dengan mata; berhujjah bahwa secara ‘amaliah, Nabi & para Khulafaur Rasyidin memerintahkan Ru’yat. #hll

17. Bukankah sunnah mereka lebih layak diikuti? Lalu yang memahami “melihat” bisa dengan ilmu mengajukan hadits 'kedaruratan' masa itu. #hll

18. “Nahnu qaumun ummiyun.. Kami adalah kaum yang ummi; kami tidak bisa membaca, tidak bisa menulis, dan tidak bisa melakukan hisab.. #hll

19. ..Bulan itu adalah demikian-demikian. Yakni ada kalanya dua puluh sembilan hari & terkadang tiga puluh hari.” {Muttafaq ‘alaih} #hll

20. Maka; ujar para berilmu {al. Rasyid Ridha & Mustafa Az Zarqa}, perintah rukyat fisik ialah perintah ber-’illat (bersebab tertentu). #hll

21. Dalam kaidah fiqh; hukum hadir & meniada berdasar ‘illat. Dalam soal ru’yat Hilal secara fisik, ‘illatnya adalah ke-ummi-an ummat. #hll

22. Maka menurut mereka; perintah melihat Hilal secara fisik itu WAJIB saat ummat belum faham Hisab. Kewajiban gugur jika sudah mampu. #hll

23. Masuk perbedaan lain di kalangan yang sama-sama mengharuskan Ru’yat fisik; bolehkah pakai alat bantu, atau harus mata telanjang? #hll

24. Agak mengganggu; tapi inipun dibahas. Bahwa Nabi TIDAK memakai teropong & lainnya. Tapi bahwa atmosfer zaman kita banyak polusinya. #hll

25. Perbedaan berikut; apa kesaksian seorang yang mau disumpah dapat langsung diterima? Bukankah Nabi dulu menerima tanpa penguji lain? #hll

26. Tapi hari ini pemutlak Ru’yat bisa menolak kesaksian Ru’yat seorang yang disumpah; uniknya berdalil Hisab; “Kurang dari 2 Derajat!” #hll

27. Maka para berilmu lain -dengan agak tersenyum- mengakui bahwa Hisab Falaki bagi Ru’yat sebenarnya pasangan nan tak dapat diabaikan. #hll

28. Agar tepat me-Ru’yat kita harus tahu koordinat terkirakan lokasi Hilal akan muncul, berapa derajat sudutnya, berapa jarak mentari.. #hll

29. ..sehingga bias senja tak mengganggu, berapa lama Hilal kan tertampak di ufuk, jam berapa hingga berapa. Semua data itu dari Hisab! #hll

30. Indonesia punya masalah lain; kalau dulu RasuluLlah memakai dataran gurun sebagai tempat pengamatan Hilal; kita pakai tepi pantai. #hll

31. Saat mentari terbenam, uap air di atas lautan masih membiaskan cahaya matahari tuk beberapa waktu. Dengan itu, bahkan Hilal yang.. #hll

32. ..telah wujud & seharusnya tampak di ufuk sekitar 0-3 menit, kemungkinan akan dikaburkan oleh pembiasan itu. Beda dengan di gurun. #hll

33. Masuk ke perbedaan lain di kalangan yang sama-sama ber-Ru’yat: apakah 1 ru’yat berlaku global seluruh dunia Islam; atau lokal saja? #hll

34. Sebagian berkata; 1 ru’yat berlaku global. Yang lain; konsekuensi beda daerah waktu; mathla’ beda, terbit Hilal beda, Ru’yat lokal. #hll

35. Di zaman Nabi; kemutlakan Ru’yat tuk seluruh ummat memungkinkan. Jumlah ummat belum sebanyak sekarang & mathla’nya sedaerah waktu. #hll

36. Tapi bahkan di masa Mu’awiyah, Ibn ‘Abbas di Hijjaz melakukan Ru’yat mandiri yang hasilnya beda dengan ru'yat ibukota di Damaskus. #hll

37. Ketika pembawa pesan dari ibukota datang & bertanya “Tak cukupkah bagi kalian ru’yat Mu’awiyah?” Ibnu ‘Abbas menegaskan ijtihadnya. #hll

38. Masuk perbedaan berikut; pemahaman atas “Amrul Imam/hukmul Hakim yarfa’ul khilaf”. Apakah Pemerintah RI laik termasuk Imam & Hakim? #hll

39. Apa ia memenuhi syarat hingga wajib ditaati itsbatnya? Dan terharuskah; padahal Amirul Mukminin Mu’awiyah saja tidak diikuti semua? #hll

40. Bagi ru’yat Indonesia; apakah ia berlaku nasional sedang kita punya 3 daerah waktu? Hilal Sabang amat lebih tua dibanding Jayapura. #hll

41. Jadi kalau ada yang tak ikut Pemerintah RI; mari maklum; Mu'awiyah RA saja tak diikuti Ibn 'Abbas di Hijjaz; apalagi @SBYudhoyono. #hll

42. Yang berpandangan wajib ikut Pemerintah mengajukan hadits; "Yaumu fithrikum yaumu tufthirun, wa yaumu adh-hakum yaumu tudhahhun.." #hll

43. "Hari 'Idul Fithri kalian adalah hari kalian bersama tak lagi berpuasa; hari 'Idul Adh-ha kalian adalah hari kalian menyembelih." #hll

44. Hadits ini menjadi patokan; bahwa kebersamaan & persatuan adalah hal utama yang selayaknya kita upayakan. Dan ini fahaman terbaik. #hll

45. Jika pemerintah suatu negara punya kuasa tuk memaksa semua pihak di antara warga-negaranya {Ormas atau apapun}; satukan agar indah. #hll

46. Tapi jika kenyataannya lain; hadits tadi dapat difahami dengan pemaknaan kedua; mari ikuti apa yang ada di masyarakat sekitar kita. #hll

47. Jika persatuan secara luas & mutlak tak tercapai; upayakan keselarasan & harmoni pada tingkat yang mampu kita jangkau & tegakkan. #hll

48. Dengan fahaman ini; memaksakan diri berbeda dari lingkungan sekitar {apapun metode & hasil yang kita yakini} kurang cantik jadinya. #hll

49. "Keluar dari ikhtilaf itu yang tercintai"; ujar Imam Asy Syafi'i. Jika tak mampu mengamalkannya secara besar; secara kecil cukup. #hll

50. Menurut guru kita Ustadz @abdullahhaidir1 dalam artikel beliau; Imam Al Bahuti penulis kitab Ar Raudhul Murbi nan menjadi rujukan.. #hll

51) ..Madzhab Hanbali {di mana qunut Shubuh tak diamalkan} menyatakan agar jika bermakmum pada Imam Shalat yang berqunut Shubuh.. #hll

52) ..hendaknya kita turut mengaminkan. Ini penanda betapa kerukunan yang dekat menjadi sebuah prioritas juga dalam sikap beribadah. #hll

53) Walhasil; dalam keadaan seperti penduduk Hijjaz dulu ikut Ibn 'Abbas & tidak ikut Mu'awiyah {Padahal Mua'awiyah Amirul Mukminin}.. #hll

54) ..rukun sedaerah yang memungkinkan tuk kebersamaan itu indah. Kalau yang memungkinkan hanya sekampung; semoga itupun jadi kebaikan. #hll


55) Memeriksa mention; pertanyaan terbanyak yang muncul: "Kalau Salim puasa kapan?" Sebenarnya tak penting; sebab Salim bukan patokan;D #hll

56) InsyaaLlah dijawab tuk jadi gambaran bagaimana bersikap. Kami besar dalam Tradisi NU, belajar di Pesantren NU, cinta 'amaliyah NU. #hll

57) Kami beberapa kali ikut Ru'yatul Hilal di bukit Syaikh Bela-Belu, Parangtritis, sebab meyakini ia bagian dari ibadah sesuai sunnah. #hll

58) Bagi kami; mengikuti Ru'yatul Hilal & taat ketetapan Ulil Amri adalah berpahala. Kami selalu meniatkan seperti itu, alhamduliLlah. #hll

59. Tapi kami tinggal di kampung @jogokariyan; yang Masjidnya diwakafkan pada persyarikatan Muhammadiyah & pengasasnya berwasiat agar.. #hll

60) ..'amaliyah Masjid ini mengikuti kepada siapa ia diamanahkan. Maka sebagaimana Ibn Mas'ud protes ketika 'Utsman ibn 'Affan tidak.. #hll

61) ..mengqashar shalat pada waktu berhaji tapi tetap bermakmum pada beliau & berkata, "perselisihan itu buruk"; maka kami insyaaLlah.. #hll

62. ..sebentar lagi atas tugas dari Takmir Masjid @jogokariyan insyaaLlah terbang ke Jakarta tuk menjemput Syaikh Muzhaffar An Nawati.. #hll

63. ..dari Gaza, Palestina yang insyaaLlah akan menjadi Imam Tarawih di Masjid @jogokariyan mulai malam ini & berpuasa Selasa besok. #hll

64. Demikianlah; terkadang keutamaan tindakan tak terletak dalam hal yang paling kita yakini berdasar ilmu kita. Kami belajar hal itu. #hll

65. Ini yang dapat kami kongsikan sebagai faqir 'ilmu yang mencoba belajar; sangat dimungkinkan banyak keliru & ketaksetujuan. Ahlan:) #hll







Senin, 08 Juli 2013

Tips Sambut Ramadhan

Ramadhan yang penuh kelimpahan kebaikan dan keutamaan, akan dapat dirasakan dan diraih ketika ilmu tentang Ramadhan dipahami dengan baik.
Bayangkan, para generasi awal Islam sangat merindukan bertemu dengan bulan suci ini. Mereka berdo’a selama enam bulan sebelum kedatangannya agar mereka dipanjangkan umurnya sehingga bertemu dengan Ramadhan. Saat Ramadhan tiba, mereka sungguh-sungguh meraih kebaikan dan keuataman Ramadhan. Dan ketika mereka berpisah dengan Ramadhan, mereka berdo’a selama enam bulan setelahnya, agar kesungguhannya diterima Allah swt. Kerinduan itu ada pada diri mereka, karena mereka sadar dan paham betul keutamaan dan keistimewaan Ramadhan.
Bagaimana menyambut bulan Ramadhan? Berikut kami hadirkan “8 Tips Sambut Ramadhan” :
1. Berdoa agar Allah swt. memberikan umur panjang kepada kita sehingga kita berjumpa dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal: Puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan Tabrani)
2. Pujilah Allah swt. karena Ramadhan telah diberikan kembali kepada kita. Imam An Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata: ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah swt. kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan.
3. Bergembira dengan datangannya bulan Ramadhan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
4. Rencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat, karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.
5. Kuatkan azam, bulatkan tekad untuk mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah swt., maka Allah swt. akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” Muhamad:21.
6. Pahami fiqh Ramadhan. Setiap mukmin wajib hukumnya beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar amaliyah Ramadhan kita benar dan diterima oleh Allah swt. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahu.” Al-Anbiyaa’ ayat 7.
7. Kondisikan qalbu dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs –pemberishan jiwa-. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental, dan jiwa kita siap untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah swt. di bulan Ramadhan.
8. Tinggalkan dosa dan maksiat. Isi Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Lembaran baru kepada Allah, dengan taubat yang sebenarnya taubatan nashuha. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” An-Nur:31. Lembaran baru kepada Muhammad saw., dengan menjalankan sunnah-sunnahnya dan melanjutkan risalah dakwahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, “Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
Semoga Allah swt. memanjangkan umur kita sehingga berjumpa dengan Ramadhan. Dan selamat meraih kebaikan-kebaikannya. Amin ya Rabbana. Allahu a’lam (io)

Minggu, 07 Juli 2013

Selamat Datang Ramadhan




Selamat datang Ramadhan. 


Engkau adalah tamu kami yang agung. Engkau datang membawa berkah bagi kami. Kami bahagai dengan kedatanganmu. Kami bangga karena dengan kehadiranmu ruhani kami menjadi tersirami. Dalam dirimu tersimpan kesempatan tak terhingga untuk kami tebus kekurangan kami masa lalu. Kami menyambutmu dengan spirit iman, karena Allah memanggil kami dengan panggilan yaa ayyuhalladziina aamanuu.

Selamat datang Ramadhan.

Kami ingin memaksimalkan segala kemampuan kami dalam mengisi hari-harimu.
Kami ingin membiasakan bangun sebelum fajar untuk shalat malam dan sahur, karena itu adalah saat-saat yang paling mustajab.
Kami ingin selalu berjamaah di masjid, karena itu adalah sunah Nabi.
Kami ingin mengendalikan nafsu dengan puasa karena itu jalan ke surga.
Kami ingin senantiasa membaca Al Qur’an, karena itu jalan taqarrub kepada Allah.
Kami akan memperbanyak sedekah, karena itu akhlah mulia.
Kami akan bersungguh-sungguh mengisi detik demi detik dengan dzikir kapada Allah, karena itu jalan ruhani menuju ampunan dosa.

Ya, Allah berkahilah kami selama Ramadhan dan selama hidup kami. Jadikan semangat Ramadhan sebagai spirit iman dalam diri kami. Jadikan kami sebagai hamba-Mu tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi sepanjang hayat kami. Tanamkan dalam diri kami cinta masjid seperti kami terbiasa ke masjid saat Ramadhan. Jauhkan kami dari dosa-dosa seperti kau jauhkan kami darinya pada waktu Ramadhan. Istiqamahkan kami di atas kesucian jiwa dan kelembutan hati, seperti kami rasakan selama Ramadhan. 

Amiin.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2008/09/09/938/marhaban-ya-ramadhan/#ixzz2YMZLOnKk 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Kamis, 04 Juli 2013

Liwet Tutung

by. Kang Haji Ajat


Manakala, "aduh ingin nasi liwet!", yg ada di hadapan anda adalah beras, castrol, bumbu, korek api, dll.. (dan pasti bukan liwet).. Sekilas, "ga bisa dimengerti", inginnya liwet, tp yg datang beras dkk.. ... Mana liwetnya?... cukuplah anda bersabar, olah lah, dan yakin, "nasi liwet" pasti anda dapatkan pd waktunya, anda pasti dapat menikmatinya, bukan saat dimana anda "ingin".. Dan berdoa lah, krn bisa jadi, api nya mati, atau malah "tutung".. Keep spirit all.. Bersabar, dan bersyukur, Tuhan telah menciptakan bahan2nya, termasuk kondisi, dan apapun itu, dimana kita dpt mengolahnya dgn semangat dan tanpa mengeluh.. 

Status Facebook, 4 Juli 2013

Selasa, 02 Juli 2013

Arti sebuah kedewasaan


Arti sebuah kedewasaan

Apakah kalian tahu arti sebuah kedewasaan?
mengorbankan sahabat demi seorang pacar?
apa itu yang disebut kedewasaan?
dewasa itu bukan berarti tua, dan tua juga bukan berarti pasti dewasa
Dewasa itu mau belajar, tidak egois, bisa bertanggung jawab atas semua tindakan, berpikir kedepan, bisa mengerti lingkungan, dan bisa mengerti mana situasi pada saat main-main ataupun serius.
Dan yang jelas, dewasa itu tidak bisa didapat secara instan, tidak semudah powerrangers yang tinggal mencet – mencet jam ajaibnya terus bisa berubah jadi pahlawan warna – warni. Dewasa itu pembelajaran yang membutuhkan waktu. Tidak semudah itu dapat menilai kedewasaan seseorang, dan tidak semudah itu berkata kepada seseorang bahwa orang tersebut tidak dewasa.
Ciri khas umat Dewasa diawali dengan Diam Aktif yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam
berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam
mengendalikan lisannya, seorang anak kecil, saudaraku apa yang dia lihat biasanya selalu
dikomentari.
Orang tua yang kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi, semua hal dikomentari.,ketika dia
melihat sesuatu langsung dipastikan akan dikomentari,ketika menonton televisi misalnya ;
komentar dia akan mengalahkan suara dari televisi yang dia tonton . Penonton tv yang dewasa itu
senantiasa bertafakur, acara yang dia tonton senantiasa direnungkan (tentunya acara yang
bermanfaat) dan memohon dibukakan pintu hikmah kepada Allah, Subhanalloh.
Ketika menyaksikan demonstrasi dia bertafakur.. \”beginilah kalau negara belum matang, setiap
waktu demo,kata-kata yang dikeluarkan jauh dari kearifan\”\”ternyata sangat mudah menghina,
mencaci, dan memaki itu\” Seseorang yang pribadinya matang dan dewasa bisa dilihat dari
komentar-komentarnya,makin terkendali Insya Allah akan semakin matang.
Ciri kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari Empati. Anak-anak biasanya belum dapat meraba
perasaan orang lain, orang yang bertambah umurnya tetapi tidak dapat meraba perasaan orang lain
berarti belum dapat disebut dewasa. Kedewasan seseorang dapat dilihat dari keberanian melihat
dan meraba perasaan orang lain. Seorang ibu yang dewasa dan bijaksana dapat dilihat dari sikap
terhadap pembantunya yaitu tidak semena-mena menyuruh, walaupun sudah merasa menggajinya tetapi
bukan berarti berkuasa,bukankah di kantor ketika lembur pasti ingin dibayar overtime ? tetapi
pembantu lembur tidak ada overtime ? semakin orang hanya mementingkan perasaannya saja maka akan
semakin tidak bijaksana. Semakin orang bisa meraba penderitaan orang lain Insya Allah akan
semakin bijak. Percayalah tidak akan bijaksana orang yang hidupnya hanya memikirkan perasaannya
sendiri.
Orang yang dewasa, cirinya hati-hati (Wara’),dalam bertindak. Orang yang dewasa benar-benar
berhitung tidak hanya dari benda, tapi dari waktu ; tiap detik,tiap tutur kata , dia tidak mau
jika harus menanggung karena salah dalam mengambil sikap. Anak-anak atau remaja biasanya sangat
tidak hati-hati dalam bercakap dan mengambil keputusan.Orang yang bersikap atau memiliki
kepribadian dewasa (wara’) dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil
keputusan,mengambil sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh.
Orang yang dewasa terlihat dalam kesabarannya (sabar), kita ambil contoh ; didalam rumah
seorang ibu mempunyai 3 orang anak, yang satu menangis, kemudian yang lainnya pun ikut menangis
sehingga lama-kelamaan menjadi empat orang yang menangis , mengapa ? karena ternyata ibunya
menangis pula. Ciri orang yang dewasa adalah sabar, dalam situasi sesulit apapun lebih tenang,
mantap dan stabil.
Sahabat-sahabat, seseorang yang dewasa benar-benar mempunyai sikap yang amanah, memiliki
kemampuan untuk bertanggung jawab.
Untuk melihat kedewasaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya bertanggungjawab, sebagai
contoh ; seorang ayah dapat dinilai bertanggung jawab atau tidak yaitu dalam cara mencari nafkah
yang halal dan mendidik anak istrinya ? Bukan masalah kehidupan dunia ,yang menjadi masalah
mampu tidak mempertanggungjawabkan anak-anak ketika pulang ke akherat nanti ? Ke surga atau
neraka? Oleh karena itu orang tua harus bekerja keras untuk menjadi jalan kesuksesan
anak-anaknya di dunia dan akherat.
Pernah ada seorang teman menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri, ketika ditanya tentang
sholatnya ? ternyata tidak berjalan dengan baik karena orang-orangnya tidak ada yang sholat
sehingga melakukannya pun kadang-kadang, apalagi untuk shalat Jumat jarang dilaksanakan, dengan
alasan masjidnya jauh.
Lalu kenapa disekolahkan di Luar Negeri ? alasannya adalah sebentar lagi globalisasi., ketika
perdagangan bebas anak harus disiapkan. Tetapi bagaimana jika sebelum perdagangan bebas anaknya
meninggal dunia ? sudah disiapkan belum pulang ke akherat? orang yang dewasa akan berpikir keras
bagaimana anak-anaknya bisa selamat? Jangan sampai di dunia berprestasi tapi di akherat celaka.
Saudaraku tidak cukup merasa bangga dengan menjadi tua, mempunyai kedudukan,jabatan,karena
semua itu sebenarnya hanyalah topeng, bukan tanda prestasi. Prestasi itu adalah ketika kita
semakin matang, dan semakin dewasa .
Kesuksesan kita adalah bagaimana kita bisa memompa diri kita dan menyukseskan orang-orang
disekitar kita, kalau ingin tahu kesuksesan kita coba lihat perkembangan keluarga kita, istri
dan anak-anak kita maju tidak? lihat sanak saudara kita pada maju tidak? Jangan sampai kita
sendirian yang maju, tapi sanak saudara kita hidup dalam kesulitan, ekonominya seret, pendidikan
seret.,sedang kita tidak ada kepedulian. Berarti itu sebuah kegagalan.,kedewasaan seseorang itu
dilihat dari bagaimana kemampuan memegang amanah ? Wallahu’alam
Oleh : Aa Gym

*Mudah-mudahan bermanfaat dan menjadi renungan terutama untuk ananda M Rasyid Farhan yang sudah mulai beranjak dewasa...